BAB IV
DIAGRAM KEPUTUSAN
Situasi keputusan merupakan suatu kumpulan alternative dimana padanya terdapat kumpulan keadaan tak pasti yang melingkupi setiap alternative tersebut.Suatu diagram yang pada dasarnya merupakan suatu rangkaian kronologi tentang keadaan apa yang mungkin terjadi untuk tiap alaternatif keputusan.Diagram ini disebut diagram keputusan.
A. NOTASI DIAGRAM KEPUTUSAN
Diagramkeputusan ini pada dasarnya merupakan suatu diagram pokok yang sudah dikenal dan sering digunakan dalam statisticHanya saja dalam diagram keputusan ini perlu dibedakan antara saat di mana kita mengambil keputusan,yaitu saat di mana kita memilih salah satu diantara alternative-alternatif yang tersedia,dan saat kemunculan kejadian tak pasti yang akan menentukan hasil alternaf-alternatif tersebut.Notasi yang digunakan :- Simpul keputusan
- simpul kejadian tak pasti
Diagram keputusan menggabungkan kedua jenis diagram tersebut,untuk menggambarkan setiap kemungkinan hasil yang muncul pada tiap alternative. Dan konsekuensi atau nilai yang akan diperoleh untuk tiap hasil,dituliskan pada ujung setiap cabang.
A. PENGENGGAMBARAN DIGRAM KEPUTUSAN
B.1. STUDI KASUS PERUSAHAAN KOSMETIK
Perusahaan kosmetik “PUTRI” adalah sebuah perusahaan kosmetik yang memproduksi berbagai jenis barang-barang kosmetik, yaitu lipstick,bedak,cat kuku dan hai- spray.Semula hair-spray “PUTRI” merupakan produk yang paling menonjol.Pada puncaknya penjualan hair spray ini dapat mencapai 20% dari seluruh penjualan hair spray di pasaran.Tetapi akhir-akhir ini penjualan hair spray tersebut sangat menurun,dan tinggal menguasai 7% dari seluruh penjualan hair spray dipasaran.Maka Sudiro sebagai manejer pemasaran kemudian mengadakan survey konsumen pada beberapa toko di berbagai daerah.Hasil survey menunjukkan bahwa mmenurunnya penjualan hair spray di sebabkan karena kualitasnya lebih rendah dari pada kualitas hair spray dari perusahaan-perusahaan saingan,Sedangkan harganya relative sama.
B.2. TAHAPAN PENGEMBANGAN DIAGRAM KEPUTUSAN
1. Kumpulan Alternatif Awal
Alternatif,pertama menyelenggarakan proyek pengembangan,kedua menghentikan produksi dan ketiga meneruskan penjualan sebagai mana adanya.Alternatif awal ini di sebut sebagai alternative tindakan.Jadi alternative tindakan adalah kumpulan alternative yang pertama,yang harus dipilih oleh pengambil keputusan.Tetapi pada dasarnya hasil utama dari analisis keputusan ini adalah merekomendasikan alternative pertama mana yang sebaiknya dipilih.Karena itulah maka kumpulan alternative awal ini disebut alternative tindakan.
1. Kejadian Tak Pasti Yang Melingkupi Alternatif awal
a) Alternatif mengadakan proyek pengembangan
b) Alternatf meneruskan penjualan produk lama
c) Alternative menghentikan produksi
1. Alternative Lanjutan
2. Kejadian Tak Pasti Yang Melingkupi Alternatif lanjutan
ØBila produk baru dipsarkan,maka hasil penjualan yang akan dapat diperoleh mungkin tinggi atau rendah.
ØBila produk lama tetap dipasarkan,maka tingkat penjualan mungkin tinggi atau rendah.
Penuangan semua hasil diagram keputusan yang lengkapA. PENENTUAN DAN ATURAN PEMBUTAN DIAGRAM KEPUTUSAN
Dalam pembuatan diagram keputusan terdapat beberapa penentuan dan aturan yang dapat digunakan sebagai pegangan untuk pembentukan diagram keputusan.Penentuan dan aturan tersebut adalah :
1. Tentukan alternative keputusan awal atau alternative tindakan
Dalam tahap ini perhatikan seluruh kemungkinan yang ada.alternatif yang jelas tampak tidak menguntungkan bila dibandingkan dengan alternative lain,sebaiknya perlu digambarkan.Tetapi bila muncul keraguan maka sebaiknya kita masukkan alternative tersebut untuk analisa.
Pada langkah awal ini,tekanan perhatian diberikan hanya pada alternative yang memang dapat dipilih pada saat keputusan dibuat.
2. Tentukan target evaluasi
Menentukan tanggal evaluasi, yaitu saat dimana hasil alternative tersebut dievaluasi. Tanggal evaluasi ini harus sama untuk semua alternative. Keputusan harus dibatasi dengan menentukan tanggal evaluasi sedemikian sehingga didalamnya tercakup factor-faktor ketidak pastian dan keputusan-keputusan yang akan dating.yang akan mempengaruhi hasil dari alternative keputusan awal.
3. Tentukan kejadian tak pasti yang melingkupi alternative awal
Perhatikan setiap kejadian yang bias terjadi,yang secaara langsung mempengaruhi hasil dari alternative tersebut.
4. Tentukan keputusan atau alternative lanjutan
Perhatikan kejadian atau hasil yang muncul,mungkin untuk melakukan suatu tindakan lanjutan, dengan menggambarkan alternative keputusan yang dapat diambil pada waktu yang akan dating.
5. Tentukan kejadian taka pasti yang melingkupi alternative lanjutan
Tahap 4 dan 5 ini perlu dilakukan secara berurutan.setelqh sampai pada tahap 5 kita perlu mengetahui kejadian apa yang mungkin terjadi,dan mungkin mempunyai alternative keputusan lagi dalam suatu keadaan tertentu.Dalam hal ini maka kita kembali ke tahap 4 dan seterusnya.
6. Kumpulan alternative dan kejadian pada tiap simpul harus bersifaat ‘mutually exclusive’
‘Mutually exclusive’ disini berarti bahwa pada tiap simpul hanya ada satu kejadian yang bias terjadi.sifat ini perlu diperhatikan karena bila tidak hati-hati maka kita dapat membuat kekeliruan yanag akan menyesatkan analisa. 1. Kumpulan alternative dan kejadian pada tiap simpul harus bersifat ‘collectivelly exhaustive’ Yang berarti bahwa disini tidak diijinkan situasi dimana nantinya tak ada satupun alternative yang dipilih.
2. Gambaran kejadian-kejadian dan keputusan-eputusan secara kronologis
Pengaturan secara kronologis ini pada umumnya diperlukan untuk membuat diagram yang secara logika benar.Perhatian utama disini adalah letak kejadian tak pasti,dan kejadian tak pasti harus diletakkan pada tempat yang menggambarkan oleh pengambil keputusan.
3. Dua atau lebih simpul kejadian yang tidak dipisahkan oleh simpul dapat ditukar urutannya.
Hal ini tidak mempengaruhi validitas diagram.sebagai contoh diagram di bawah,mempunyai pengertian yang sama diagram yang sebelumnya.
A. PENELITIAN NILAI
Tiap jalur dalam diagram keputusan,yaitu tiap rangkaian alternative dan hasil,akan menghasilkan nilai yang tersendiri bagi pengambil keputusan.Maka untuk menentukan pilihan diantara alternative-alternatif yang ada,pertama-tama harus menentukannilai dari suatu hasil yang diperoleh,dan dituliskan diujung akhir tiap cabang pada diagram keputusan.Dasarnya kita beleh menggunakan ukuran apa saja untuk menyatakan nilai ini.Tetapi yang umum digunakan adalah ukuran manometer,dalam satuan rupiah,dolar,dan sebagainya.
B. PENETAPAN NILAI KEMUNGKINAN
Setelah dapat menetapkan semua nilai hasil yang mungkin didapat,untuk melkukan analisa pemilihan masih memerlukan data lain,yaitu beasarnya kemungkinan kemunculan dari setiap kejadian tak pasti.
Kemungkinan kejadian tak pasti berada diluar pengendalian pengambil keputusan.Namun biasanya pengambilan keputusan dapat menetapkan berapa besarnya kemungkinan suatu kejadian akan terjadi,dengan menggunakan beberapa cara tertentu.Nilai kemungkinan inilah yang dikenal sebagai nilai kemungkinan subyektif.
BAB V
PENENTUAN PILIHAN
A. PILIHAN LANGSUNG
Salah satu cara yang umum kita gunakan dalam menentukan pilihan diantara dua alternative adalah membandingkan keduanya secara langsung.Kemudian menetukan pilihan berdasrkan proses intuisi.tetapi dengan meningkatnya kompleksitas personal kerap kali merasakan bahwa adalah sulit untuk menghimpun dan mengolah seluruh informasi dalam pikiran kita,dan mengguakannya secara langsung untuk melakukan pilihan.
Contoh :
Sebagai seorang pengusaha pabrik peralatan elektronis,tuan x berminat untuk menambah jenis produk yang diproduksi.Untuk maksud tersebut hingga saat ini terdapat dua pilihan .Pilihan pertama adalah produk A.Tenaga yang diperlukan produk A belum tersedia .Tetapi staf engineering yang ada akan mampu menguasai teknologi tersebut.Kemungkinan untuk berhasilnya usaha tersebut adalah 0,5%
Produk yang kedua adalah produk B,untuk produk ini tidak dibutuhkan teknologi baru dan kemungkinan gagal yaitu 0,2%.Karena keterbatasan dana maka satu macam produk saja yang dapat dibuat.
Model dari persoalan keputusan ini beserta dengan pirkiraan nilai yang akan diterima untuk masing-masing hasil yang munculA.1. Domminasi Nilai
Dalam contoh diatas misalkan bila produk A gagal,nilai atau hasil yang mungkin diperoleh bukannya RP 20 juta,melainkan RP 80 juta.Sehingga keadaanyaKarena terlihat bahwa nilai dari bahwa nilai hasil yang terletak dari alternative A masih sama baik dengan nilai dari hasil terbaik dari alternative B.Dengan kata lain alternative A mendominasi alternative B.A.2 DOMINASI STOKASTIK
Bentuk lain dari dominasi akan tetapi sedikit lebih lemah dibandingkan denga nilai,adalah dominasi stokastik atau dominasi probabilistic yang berguna juga untuk menetukan piilihan secara langsung. Contoh :
Seorang manajer produsi .Tuan Y diharapkan untuk memillih satu diantara tiga jenis produk baru untuk dipasarkan
Produksi pendahuluan untuk ketiga produk tersebut telah selesai dilakukan,demikian pula studi tentang harganya .Hasilnya seperti terlihat pada dari penelitian pasar diketahui pasar diketahui distribusi kemungkinan tingakt penjualan yang mungkin dicapai untuk masing-masing produk seperti tampak pada table.
Produk | Harga (unit) | Ongkos (unit) | Konstribusi (unit) |
A B C | RP 2500 RP 6000 RP 3750 | RP 1500 RP 4000 RP 2250 | RP 1000 RP 2000 RP 1500 |
Tingkat Penjualan | | Kemungkinan | |
A | B | C | |
0 1000 2000 3000 4000 5000 | 0 0 0,1 0,1 0,2 0,6 | 0,1 0,2 0,2 0,4 0,1 0 | 0,1 0,3 0,3 0,2 0,1 0 |
Informasi kemungkinana tersebut dapat digambarkan berupa diagram. Menunjukkan distribusi kemungkinan untuk kontribusi tiap alternative.
|
Dari diagram ini tampak bahwa produk B mempunyai kemungkinanyang lebih besar untuk mencapai nilai kontribusi tertentu jika dibandingkan dengan C. kecuali untuk daerah diantara Rp. 0 hingga Rp. 1.500 ( ribu ), dimana keduanya mempunyai kemungkinan yang sama. Ini menyimpulkan bahwa produk C secara stokastik didominasi oleh produk B. keadaan ini dapat digunakan sebagai pegangan untuk pemilihan secara langsung.
A.3. TINGKAT ASPIRASI
Dalam menghadapi situasi keputusan, pengambil keputusan ungkin mempunyai target yang harus dicapai, suatu tingkat aspirasi. Bila keadaannya demikian, maka pilihan langsung dapat dilakukan dengan perbandingan tingkat aspirasi. Misalnya pengambil keputusan merasa bahwa yang terpenting adalah menghasilkan tidak kurang lebih dari Rp. 3000 ribu.
Kita lihat bahwa kemungkinan dati masing – masing adalah sebagai berikut :
Produk Kemungkinan
A 0,9
B 0,7
C 0,6
Tampak bahwa produk A mempunyai kemungkinan yang terbesar untuk mencapai tingkat aspirasi yang ditentukan , maka pilihan jatuh pada produk A.
Bila pilihan secara langsung tidak dapat atau sukar , maka cara yang digunakan adalah dengan menggunakan nilai ekspentasi sebagai dasar pemilihan.
A. NILAI EKSPEKTASI
Hasil yang dicerminkan dalam suatu distribusi kemungkinan dapat dinyatakan dalam harga rata-rata atau nilai ekspektasinya, kemudian kita memilih berdasarkam nilai ekspentasi yang tertinggi.
Untuk contoh masing – masing produk adalah sebagai berikut :
Produk A :
Nilai ekspektasi = (0,1) X (Rp.2.000) + (0,1) X (Rp.3.000) + (0,2) X (Rp.4.000)
+ (0,6) X (Rp.5.000) = Rp.4.300 (ribu)
Produk B :
Nilai ekspektasi = (0,1) X (0) + (0,2) X (Rp.2.000) + (0,2) X (Rp.4.000) + (0,4)
X (Rp.6.000) + (0,1) X (Rp.8.000) = Rp.4.400 (ribu)
Produk C :
Nilai ekspetasi = (0,1) X (0) + (0,3) X (Rp.1500) + (0,3) X (Rp.3.000) + (0,2)
X (Rp.4.500) + (0,1) X (Rp.6.000) = Rp.2.850 (ribu)
Dengan membandingkan nilai ekspektasi ini, maka produk yang dipilih, karena ini memberikan nilai ekspektasi terbesar. Cara ini memang dapat menunjukkan alternative yangpaling kita sukai. misalnya, tingginya nilai kemungkinan untuk tingkat penjualan rendah ada produk B mungkin dapat menyebabkan pengambil lebih menyukai A.
Untuk mengatasi hal ini, yaitu ntuk menentukan pilihan dengan memasukkan factor risiko adalah dengan menggunakan nilai ekivalen tetap.
B. NILAI EKIVALEN TETAP
Rp. 10 jt 0,5 C =? 0 0,5 Altenatif C Alternative A |
Berapapun nilai pada alternative C sehingga tidak berbeda antara alternative A dan alternalive C ?
Bila C = Rp. 10 Jt, maka memilih alternative C; sebaliknya bila C = 0, alternative A tentu yang anda pilih.
Penentuan ekivalen tetap ini dapat dilaksanakan secara langsung, yaitu bila dapat secara langsung menetapkan nilai tersebut. Misalnya nilai C adalah Rp. 3,5 jt maka memilih A, akan tetapi bila lebih dari Rp. 3,5 jt akan memilih C. Nilai batas dimana kita mulai bersedia untuk menukar alternative yang dipilih dan dimana kita mulai sulilt untuk menetapkan pilihan ( indifferent ), dapat dikatakan sebagai nilai ekivalen tetap.
ET adalah suatau nilai yang kita tetapkan atau yang kita putuskan, dan bukan merupakan perkiraan nilai yang akan diterima dari kejadian tak pasati tersebut.
A. UTILITY
Penetapan nilai ekivalen tetaptidaklah sukar untuk kejadian tak pasti yang masih sederhana, tetapi bilakejadian tak pasti yang terlibat semakin kompleks, penetapan nilai ekivalen tetap secara langsung menjadi amat sulit.
D.1. Kurva Utility
Kurva utility diperoleh berdasarkan penjajagan preferensi pengambil keputusan, menggambarkan bagaimana utility suatu nilai atau keadaan tertentu bagi pengambilan keputusan. Pada umumnya skala utility dinyatakan diantara 0 dan 1; dimana skala utility = 1 menyatakn keadaan atau nilai yang palih disukai dan 0 menyatakan keadaan atau nilai yang paling tidak disukai.
D.2. Ekspektasi Utility
Karena utility adalah pencerminan preferensi kita, maka untuk melakukan pilihan kita mendasarkan pada ekspekasi dari alternative-alternative yang ada, dan memilih berdasarkan nilai ekspektasi utility yang tertinggi.
Sebagai contoh, misalkan anda menghadapi situasi keputusan seperti yang digambarkan pada diagram dibawah. Dan kurva utility anda yang diperoleh melalui penjajagan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar